tugas sdgs kependudukan

Nama : Umi Latifah 
NIM : 2130023065
Kelas :B/semester 2
Mata kuliah : Dasar kependudukan 
Dosen Pengampu : Bapak. Mursyidul Ibad, S.KM., M.Kes


SDGs merupakan dokumen Kesepakatan Pembangunan Global yang mencita-citakan tercapainya pembangunan berkelanjutan dalam menghadapi permasalahan pembangunan. Secara umum, konsep pembangunan berkelanjutan telah lama menggelitik minat para ahli. Namun konsep keberlanjutan baru diperkenalkan beberapa dekade yang lalu (Kurniawan, 2013). Ada juga gagasan bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan jalan baru dalam proses pembangunan. Tujuan pembangunan berkelanjutan dibagi menjadi empat kategori yaitu pembangunan ekonomi, sosial, ekonomi, kelembagaan, dan lingkungan.

Pendidikan adalah sebuah ujung tombak bagi kemajuan di suatu negara, yang mana dalam hal ini pendidikan merupakan sebuah kepentingan bagi suatu negara yang memiliki keinginan untuk berkembang, maju dan memiliki kelayakan dalam bersaing di tatanan global. Pendidikan yang berkualitas merupakan pilarpilar penting dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa (Kinanti, 2021). Tidak mungkin melebih-lebihkan nilai pendidikan dalam mendukung pembangunan sosial (masyarakat) jangka panjang. Karena berupaya mendidik generasi muda untuk pengembangan pribadi, keluarga, dan ekonomi, pendidikan yang berkualitas dapat menjadi investasi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi (Simanjuntak, 2018). Sangat penting untuk memastikan pemerataan pendidikan berkualitas, memperluas kesempatan belajar untuk semua, dan mendorong pemerataan pendidikan untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke pendidikan dan kesempatan untuk belajar sepanjang hayat untuk mencapai pendidikan yang berkualitas (Turistiati, 2016). Pendidikan yang berkualitas bagi penduduk suatu negara dapat berkontribusi dalam pembangunannya. Oleh sebab itu, koordinasi yang baik antara pemerintah dan aparat pemerintah masyarakat sangat penting, baik bagi mereka yang terlibat langsung di bidang pendidikan maupun yang tidak.

Saat ini standar pendidikan di Indonesia masih rendah, meskipun akses masyarakat terhadap pendidikan telah meningkat drastis. Sejak 2002, Indonesia telah mengusulkan agenda reformasi pendidikan 15 tahun. Tingkat pendidikan di Indonesia dinilai masih rendah, terbukti dengan Indonesia yang memiliki angka buta huruf tertinggi jika dibandingkan dengan negara lainnya (Kurniawan, 2013). Di negara Indonesia 15% anak di bawah usia 15 tahun mengalami buta huruf, dan di negara lain hanya kurang dari 10% anak muda buta huruf. Citra Indonesia menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh di bawah apa yang direncanakan dalam SDGs. Akibatnya, dalam skenario ini, kesenjangan pendidikan merupakan hambatan utama untuk mencapai pendidikan yang berkualitas.


Adapun Faktor yang menyebabkan rendahnya pendidikan di Indonesia diantaranya, sebagai berikut:
1) Efektifitas Pendidikan di Indonesia,
2) Efisiensi Pengajaran di Indonesia,
3) Rendahnya kualitas sarana dan prasarana, 
4) Rendahnya kualitas Guru,
5) Rendahnya prestasi siswa,
6) Mahalnya Biaya Pendidikan.

Terdapat dua hal yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Langkah pertama adalah membangkitkan kembali budaya tanah air. Artinya, negara harus kembali mengikuti Pembukaan UUD 1945. Tanggung jawab esensial untuk mendidik negara yang budayanya beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah pendidikan. Semangat juang yang gagah berani, serta daya cipta pribadi yang luar biasa. Dan yang kedua, tentang administrasi pendidikan atau manajeman pendidikan, yang sebelumnya sudah dirancang dan disahkan oleh Sistem Pendidikan Nasional pada tahun 2003. Baik di tingkat global maupun mikro, tindakan harus dilakukan dengan manajemen yang tepat dan profesional (Tabroni, 2013).Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah telah merancang dan mencanangkan sejumlah program untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, seperti yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sekumpulan tujuan yang digunakan untuk mencapai berbagai program pemerintah.

Di tingkat nasional, keberhasilan sementara SDGs di peringkat keempat pendidikan sudah cukup baik. Semua indikator dasar pendukung pencapaian Millenium Development Goals telah terpenuhi pada tahun 2015. Namun, masalah distribusi kualitas masih menjadi batu sandungan bagi Indonesia. Dibandingkan dengan negara tetangga lainnya, tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Ilmu pengetahuan, teknologi, masyarakat, budaya, dan ekonomi semuanya membutuhkan pendidikan untuk maju secara beriringan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bermakna di kelas dan meningkatkan kualitas pendidikan, pendidik harus terlibat dalam kegiatan pengembangan profesional. Di sinilah perawatan pedagogis datang untuk memberikan kepemimpinan, pengawasan, dan bimbingan untuk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan untuk teknik yang ideal. Strategi pemantauan, pemahaman budaya perusahaan, dan kegiatan pelatihan adalah semua metode untuk meningkatkan profesionalisme guru dan pemimpin.


DAFTA R PUSTAKA
Utami, S. (2019). Meningkatkan Mutu Pendidikan Indonesia Melalui Peningkatan Kualitas Personal,

Simanjuntak, F. N. (2018). Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Dinamika Pendidikan, 10(3), 304. https://doi.org/10.33541/jdp.v10i3.634

Pribadi, R. E. (2017). Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Papua. EJournal Ilmu Hubungan Internasional, 5(3), 917–932. ejournal.hi.fisipunmul.ac.id

Alifah, S. (2021). Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Indonesia Untuk Mengejar Ketertinggalan Dari Negara Lain. CERMIN: Jurnal Penelitian, 5(1), 113. https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v5i1.968

 Azzuhri, M. (2009). Pendidikan Berkualitas ( Upaya Menuju Perwujudan Civil Society ). Jurnal Forum Tarbiyah, 7(2), 143–156. https://media.neliti.com/media/publications/69319-ID-pendidikan-berkualitasupaya-menuju-perw.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POST NEWS PRA 4 BToPH 2023

POST NEWS PRA BTOPH 2 2023

POST NEWS PRA BToPH 3 2023